Kemampuannya bermain di berbagai posisi membuatnya tetap mendapat kesempatan bermain.
Analis Charles Watts dalam kolom eksklusifnya di CaughtOffside menilai Merino masih belum cocok sepenuhnya dengan skema taktik Arteta.
“Banyak orang salah mengira dia sebagai pemain bertahan,” kata Watts.
Watts mengakui keputusan memasangkan Merino bersama Declan Rice dan Martin Zubimendi melawan Liverpool terasa konservatif dari sisi kreativitas.
Meski begitu, ancaman gol yang ditawarkan Merino tidak bisa diragukan lagi.
Tantangan terbesar Arsenal sekarang adalah menjaga keharmonisan skuad besar tanpa mengorbankan performa tim.
Setiap pemain punya ambisi untuk tampil, namun hanya sebelas nama yang bisa turun di starting XI.
Arteta harus pintar-pintar memutar skuad agar semua pemain tetap termotivasi.
Depth skuad memang aset berharga, tapi mengelolanya butuh skill manajemen tingkat tinggi.
Arsenal saat ini memang punya luxury problem dengan kedalaman skuad yang mumpuni.
Tinggal bagaimana Arteta memanfaatkan aset ini untuk meraih trofi musim ini.***

